Kajian ketahanan pangan rumah tangga petani penggarap teh


  • Jurnal Nasional
  • Yuliana Samantha , Ning Sri Menganti , Lilis Amaliah
  • Jurnal Agribisains. 2018. Vol 4 No 2 , 30-37 ISSN 2550-1151

Abstrak

Tantangan pembangunan pertanian Indonesia antara lain bagaimana memenuhi kebutuhan pangan serta keseimbangan gizi keluarga. Ketahanan pangan minimal mengandung tiga unsur pokok ”ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan“. Sampel penelitian adalah keluarga yang bekerja sebagai petani penggarap teh dan tergabung dalam Kelompok Tani Sabeulit berjumlah 12 orang dengan menggunakan metode stratified random sampling atau sampel acak sederhana terstrata. Strata didasarkan pada luas lahan yang digarap oleh petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani sampel semua strata rata-rata berumur 51 tahun. Rata-rata pendidikan formal kepala keluarga adalah lulusan sekolah dasar (SD). Ketersediaan beras rumah tangga petani yang paling besar adalah strata lahan sedang kemudian diikuti oleh strata lahan luas, selanjutnya yang paling sedikit ketersediaan berasnya adalah rumah tangga strata lahan sempit. Rumah tangga petani penggarap dikategorikan kurang kontinyu 23,1%, dan 76,9% dinyatakan kontinyu stabilitas dan aksesbilitas ketahanan pangan komoditas beras. Proporsi rumah tangga petani yang tergolong tahan pangan 58.3%, rawan pangan 25% dan tidak tahan pangan 16.7% dari keseluruhan petani sampel. Implikasi indikator kajian ketahanan sebagai gambaran bagi pemangku kebijakan khususnya dan pengetahuan bagi masyarakat sebagai bagian dari permasalahan yang dihadapi oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Ketahanan pangan diukur berdasarkan aksesbilitas, ketersedian dan konsumsi berdasarkan pengeluaran rumah tangga terhadap pangan dan nonpangan.

Lihat Dokumen